KUIS PEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI LAUT
NAMA:
M.IKSAN SAPUTRO
NPM :
E1I013015
PRODI ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BENGKULU
PETA DAN UNSUR KELENGKAPAN PADA PETA
Ø PETA.
Peta Adalah gambaran
umum (konvensional) permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan
skala tertentu dan dilengkapi dengan tulisan serta simbol sebagai keterangan.
Oleh karena merupakan gambaran konvensional, maka peta menggambarkan semua
kenampakan yang ada di permukaan bumi, antara lain gunung, danau, sungai, laut,
dan jalan. Namun kenampakan-kenampakan tersebut hanya dilukiskan atau
digambarkan dengan simbol-simbol tertentu yang sesuai.
Ø BEBERAPA UNSUR/KOMPONEN KELENGKAPAN PETA
ADALAH :
1. Judul Peta
2. Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas : garis lintang, garis
bujur dan garis khatulistiwa. Letak Astronomis yaitu letak
suatu tempat terhadap garis lintang dan garis bujur.Adapun pengaruh letak
astronomis tersebut adalah sebagai berikut :
a) Letak pada
garis lintang mengakibatkan perbedaan zona iklim matahari
yang selanjutnya sangat berpengaruh terhadap bentuk penyesuaian hidup.
b) Letak pada
garis bujur/meridian mengakibatkan adanya perbedaan waktu.
Garis lintang adalah garis hayal pada peta atau globe
yang menghubungkan titik barat dengan titik timur dalam suatu titik koordinat
dan sejajar dengan garis ekuator (khatulistiwa).
Garis ekuator (garis khatulistiwa) adalah garis hayal pada peta atau
globe yang membagi bumi menjadi dua belahan yaitu belahan bumi utara dan
belahan bumi selatan.
Garis Bujur (Garis Meridian) adalah garis hayal pada peta atau
globe yang menghubungkan kedua kutub bumi, yaitu kutub utara dan kutub selatan
dalam satu titik koordinat. Garis bujur di bola bumi dibagi menjadi 360o meridian,
yang terdiri dari 180 oBT dan 180 oBB.
Sedangkan garis lintang jumlahnya ada 180o, yang terdiri dari 90 oLU
dan 90 oLS.
Letak Indonesia pada garis 6 oLU –
11 oLS menyebabkan Indonesia termasuk dalam daerah iklim tropika (daerah
iklim A) yaitu 23 ½ oLU disebut sebagai Tropic
of Cancer dan 23 ½ oLS disebut sebagai Tropic
of Capricorn.
Iklim tropis tersebut memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
- Temperaturnya cukup tinggi rata-rata 26 oC – 28 oC.
- Rata-rata curah hujan 2000 mm/tahun.
- Akibat suhu udara yang rata-ratanya tinggi maka : terjadi hujan Zenithal(hujan
naik ekuator), yaitu udara panas naik membumbung tinggi membentuk awan
cumulus dan kemudian menimbulkan hujan lebat.
- Pelapukan/kehancuran batu-batuan lebih cepat.
- Adanya aneka ragam vegetasi dan dunia hewan.
- Timbulnya aneka ragam sikap penduduk untuk menyesuaikan diri degan
lingkungannya, misalnya bentuk rumah, bentuk pakaian dan mata pencaharian.
Letak Indonesia pada garis 95 oBT –
141 oBT, menyebabkan Indonesia mempunyai tiga daerah waktu. Berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 41 Tahun 1987, maka mulai tanggal 1 Januari 1988
pembagian wilayah waktu Indonesia sebagai berikut :
a) Waktu
Indonesia Barat (WIB).
Mengikuti garis bujur 105 oBT,
daerahnya meliputi, Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Mempunyai selisih waktu dengan Greenwich 7 jam lebih awal.
b) Waktu
Indonesia Tengah (WITA).
Mengikuti garis bujur 120 oBT,
daerahnya meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT,
Timor-Timur, dan Sulawesi. Mempunyai selisih waktu dengan Greenwich 8 jam
lebih awal.
c) Waktu
Indonesia Timur (WIT).
Mengikuti garis bujur 135 oBT,
daerahnya meliputi Maluku dan Irian Jaya. Mempunyai selisih waktu dengan
Greenwich 9 jam lebih awal.
Dilihat dari letak garis meridiannya maka wilayah
kepulauan Indonesia mempunyai panjang 46o atau 1/8 x keliling
bumi, karena 1o bujur di ekuator = 111 km, maka panjang
kepulauan Indonesia ± 5000 km. sedangkan panjang keliling bumi ± 40.000 km.
akibat dari panjang garis meridian ini menyebabkan adanya perbedaan waktu
antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, dimana perbedaan hal ini
berasal dari :
– Keliling bumi = 360o
– Bumi dalam satu rotasi
penuh = 24 jam
– Dalam 1 jam bumi
menempuh busur = 360o : 24 = 15o
– Jadi tiap 1o =
60’ : 15 = 4’
Garis tanggal internasional (International Date Line). Garis meridian 180odisebut
garis penanggalan. Garis ini dalam praktek berkelok-kelok karena adanya
kepualauan atau pulau. Jika kita bergerak dari barat ke timur melalui garis
tanggal, hari dihitung 2 kali, sebaliknya dari timur ke barat hari diloncati.
3. Inset
Adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari peta
dan untuk menunjukkan lokasi yang penting tetapi kurang jelas dalam peta.
4. Garis tepi peta
5. Skala peta
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya
terdapat di permukaan bumi.
ada tiga macam jenis skala, yaitu : Skala
Angka atau Skala Numeric yaitu skala yang menunjukkan perbandingan
antara jarak di peta dan jarak yang sebenarnya di lapangan, yang dinyatakan
degan angka pecahan, Skala Garis atau Skala Grafis yaitu skala
yang ditunjukkan dengan garis lurus, yang dibagi-bagi dalam bagian yang sama
setiap bagian menunjukkan satuan panjang yang sama pula, dan Skala Inci
(Verbal Scale) yaitu skala yang menunjukkan jarak inci di peta sesuai
dengan sejumlah mil di lapangan. Contoh : 1 inci = 4 mil, artinya 1 inci di
dalam peta = 4 mil di lapangan. Contoh negara yang menggunakan sistem ini
adalah Amerika.
Berdasarkan skalanya, peta dapat diklasifikasikan
menjadi lima macam, yaitu :
·
Peta kadaster, berskala 1 : 100 s/d 1 : 5000
·
Peta skala besar, berskala 1 : 5000 s/d 1 : 250.000
·
Peta skala sedang, berskala 1 : 250.000 s/d 1 : 500.000
·
Peta skala kecil, berskala 1 : 500.000 s/d 1000.000
·
Peta skala geografis, berskala lebih kecil dari 1 : 1000.000
6. Sumber peta
7. Tahun pembuatan peta
8. Mata angin
9. Simbol peta
Simbol peta merupakan tanda-tanda
konvensional yang umum digunakan untuk mewakili keadaan yang sebenarnya.
Berdasarkan bentuknya, simbol peta dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Simbol
titik melambangkan ketinggian, tanaman, monument (candi). Simbol
garis melambangkan sungai, jalan, jalan kereta api, batas wilayah
administrasi. Simbol area melambangkan pemukiman, areal
pertanian, dan perkebunan.
Simbol garis digunakan untuk memperlihatkan karakter
fenomena, terutama yang bersifat kualitatif. Misalnya simbol garis
menggambarkan jalan raya, jalan kereta api, sungai, batas administratif, dan
sebagainya. Simbol garis juga dapat menggambarkan jumlah/kuantitas suatu
fenomena tertentu. Dalam penggambarannya biasanya digunakan Isopleth,
yaitu garis-garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan densitas atau
nilai distribusi yang sama.contoh Isopleth :
a) Isotherm, garis-garis di peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang memiliki temperatur udara yang sama.
b) Isobar, garis-garis di peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara yang sama.
c) Isohyet, garis-garis di peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang memiliki curah hujan yang sama.
d) Isohypse, garis-garis di peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang memiliki daerah yang sama (tinggi tempat).
Kenampakan Bumi pada peta digambarkan dengan simbol.
Berikut ini beberapa jenis simbol pada peta :
10. Warna peta
Warna dalam peta mencirikan keadaan objek tertentu,
misalnya warna biru untuk lautan/perairan, hijau untuk dataran rendah, kuning
untuk dataran tinggi, cokelat untuk pegunungan yang tinggi, merah untuk
bentangan alam hasil budi daya manusia, dan putih untuk pegunungan yang
ditutupi oleh salju. Dalam penggunaan warna adakalanya menggunakan warna secara
gradual. Artinya, warnanya sama tetapi tua-mudanya berbeda. Warna tersebut
menunjukkan adanya perbedaan kedalaman ataupun ketinggian.
11. Legenda
Adalah keterangan dari simbol-simbol peta yang
digunakan agar lebih mudah dipahami pembaca.
12. Lettering
Adalah semua tulisan dan angka-angka yang tertera
dalam suatu peta.
13. Proyeksi peta.
Adalah cara pemindahan lintang/bujur pada lengkung
permukaan bumi ke bidang datar.
Agar peta dapat berfungsi dengan baik, tiga
persyaratan pokok berikut harus di penuhi dalam memilih jenis proyeksi :
- Conform : berarti bentuk-bentuk bidang daerah, pulau,
benua yang digambar pada peta harus sesuai dengan bentuk aslinya di alam.
- Equivalent : berarti daerah-daerah atau bidang-bidang yang
digambarkan harus sama luas dengan apa yang terdapat di alam.
- Equidistant : berarti jarak-jarak yang digambarkan pada peta
harus tepat perbandingannya dengan keadaan jarak-jarak sesungguhnya.
Berdasarkan proyeksinya, peta di bedakan atas 4
golongan, yaitu Proyeksi zenithal (azimuthal), proyeksi
silinder (cylindris), proyeksi kerucut (conic), dan proyeksi unik
(unique).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar