Kamis, 12 November 2015

SERATUS IMPIAN YANG INGIN AKU CAPAI

DENGAN USAHA DAN DOA
  1.   MASUK UNIVERSITAS BENGKULU
  2.  MENJADI MAHASISWA
  3.  INGIN MEMPUNYAI ORGANISASI YANG BAGUS
  4.  INGIN MENDAPAT IP 3 KE ATAS DI SEMESTER 3 DAN SETERUSNYA
  5.  INGIN CEPAT SELESAI KULIAH
  6.  INGIN LULUS KULIAH DI TAHUN KE 4,5
  7.  INGIN  LULUS DENGAN IPK MIN 3 KE ATAS
  8.  INGIN  LANJUT S2 KELUAR NEGERI
  9.  INGIN DAPAT BEASISWA S2 LUAR NEGERI
  10.  INGIN MENJADI ORANG YANG TIDAK SOMBONG
  11.  INGIN PUNYA PACAR YANG SETIA
  12.  INGIN MEMBUAT ORANG TUA BANGGA
  13.  INGIN MENJADI ANAK YANG BERBAKTI PADA ORANG TUA
  14.  INGIN MENJADI KAKAK / ADEK YANG BAIK DALAM KELUARGA DAN ORANG LAIN
  15.  INGIN PERGI KE MAKAM SOEKARNO PRESIDEN PERTAMA
  16.  INGIN PUNYA LAPTOP SENDIRI
  17.  INGIN PUNYA MOTOR HASIL JERIPAYAH SENDIRI
  18.  INGIN PUNYA VESPA
  19.  INGIN GANTI HP
  20.  INGIN SELALU SEHAT
  21.  INGIN BELAJAR ILMU IKHLAS
  22.  INGIN HIDUP DENGAN SEBAIK-BAIKNYA
  23.  INGIN KELILING INDONESIA
  24.  INGIN MENJADI PEMIMPIN YANG AMANAH
  25.  INGIN MELAKUKAN PERUBAHAN DALAM HIDUP LEBIH BAIK LAG
  26.  INGIN MENGINSPIRASI SEMUA ORANG
  27.  INGIN KELILING DUNIA
  28.  INGIN MEMBIAYAI SEKOLAH ADIK
  29.  INGIN MENJADI KETUA DI SEBUAH ORGANISASI
  30.  INGIN MENJADI SEORANG MILLIONARE
  31.  INGIN MEMILIKI KOLEKSI MOBIL SPORT
  32.  INGIN MEMILIKI ANAK KEMBAR
  33.  INGIN MENYELAMI LAUT TERINDAH DI INDONESIA
  34.  INGIN MEMILIKI MERTUA YANG SAYANG 
  35.  INGIN MEMBANGUN PANTI ASUHAN
  36.  INGIN PUNYA MASJID 
  37.  INGIN MENJALANKAN SHOLAT 5 WAKTU TANPA BOLONG
  38.  INGIN BISA MEMBUATKAN ORANG TUA RUMAH
  39.  INGIN MEMBUAT USAHA UNTUK ORANG TUA
  40.  INGIN MENAIKAN KE 2 ORANG TUA UMBROH
  41.  INGIN MENAIKAN HAJI KE 2 ORANG TUA
  42.  INGIN NAIK HAJI JUGA SETELAH KE 2 ORANG TUA
  43.  INGIN PUNYA RUMAH SENDIRI
  44.  INGIN MENIKAH DI UMUR 28 TAHUN
  45.  INGIN FASE DALAM BAHASA INGGRIS
  46.  INGIN BERPOLITIK
  47.  INGIN MENCAPAI PUNCAK GUNUNG TERTINGGI SUMATERA
  48.  INGIN MEMILIKI USAHA DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
  49.  INGIN PUNYA ISTRI YANG SHOLEHA,PATUH PADA SUAMI TAAT KEPADA ALLAH,MERTUA DAN SEMUA ORANG 
  50.  INGIN MEMILIKI MERTUA YANG SAYANG
  51.  INGIN BISA IKUT DONOR DARAH
  52.  INGIN BERHENTI MEROKOK
  53.  INGIN MEMILIKI MENEJEMEN YANG BAIK
  54.  INGIN MENGAJAK KELUARGA JALAN-JALAN KE LUAR KOTA
  55.  INGIN BERHENTI BERMAIN-MAIN DALAM HAL APAPUN
  56. INGIN BERTEMU DAN BERBINCANG DENGAN PRESIDEN
  57.  INGIN BERTEMU MENTRI KELAUTAN PERIKANAN SUSI PUJI ASTUTI
  58.  INGIN MENJADI GUBERNUR/WALIKOTA BENGKULU
  59.  INGIN MENJADI MENTRI KELAUTAN DAN PERIKANAN
  60.  INGIN MENJADI KEPALA/PIMPINAN DI ASDP
  61.  INGIN BERTEMU DENGAN MENTERI LUARNEGRI
  62.  INGIN MEMILIKI USAHA DI WIYAH PESISSIR
  63.  INGIN MENJADI DOSEN DI ILU KELAUTAN UNIB
  64.  INGIN MENJADI PRESEDIUM DI GMNI PUSAT
  65.  INGIN MENJADI IDOLA SETIAP WANITA
  66.  INGIN PUNYA KEBUN SAWIT 20 HEKTAR
  67.  INGIN PUNYA KEBUN KARET 20 HEKTAR
  68.  INGIN PUNYA KEBUN SENGON 20 HEKTAR
  69.  INGIN BERTEMU VALENTINA ROSI
  70.  INGIN BERTEMU BAPAK HABIBI
  71.  INGIN BERTEMU PARA STAND UP KOMEDI
  72.  INGIN MENJADI PENULIS
  73.  INGIN MENJADI ORANG PENTING
  74.  INGIN BERTEMU AGUERO
  75.  INGIN BERTEMU CLUB MANCHESTER CITY
  76.  INGIN BERMAIN BOLA BERSAMA TIMNAS INDONESIA
  77.  INGIN BERMAIN BOLA BERSAMA CLUB MANCHESTER CITY
  78.  INGIN BERMAIN FUTSAL BERSAMA TEAM NAS INDONESIA
  79.  INGIN PUNYA RUMAH DENGAN LUAS 5 HEKTAR
  80.  INGIN MENJADI PENGUSAHA TERBESAR DI BENGKULU
  81.  INGIN MEREBUT USAHA PERIKANAN YANG ADA DI KOTA BENGKULU 
  82.  INGIN PUNYA VASILITAS LENGKAP
  83.  INGIN MEMILIKI 1 PULAU KECIL DI INDONESIA
  84.  INGIN MEMILIKI 1 MASJID TERBESAR DI KOTA BENGKULU
  85.  INGIN PUNYA 1 RUMAH SAKIT DI KOTA BENGKULU
  86.  INGIN PUNYA 1 UNIVERSITAS DI KOTA BENGKULU
  87.  INGIN PUNYA MES UTUK PEMUDA KOTA BENGKULU
  88.  INGIN PUNYA 1 LAPANGAN FUTSAL DI KOTA BENGKULU
  89.  INGIN PUNYA 1 LAPNGAN BOLA DI  KOTA BENGKULU
  90.  INGIN PUNYA 1 LAPNGAN BASKET DI KOTA
  91.  INGIN PUNYA 1 LAPANGAN GOLF DI KOTA BENGKULU
  92.  INGIN PUNYA 1 RUMAH DI AMERIKA
  93.  INGIN PUNYA 1 RUMAH DI INGRIS DEKAT STADION ETIHAD AIRWASH
  94.  INGN PUNYA RUMAH DI PARIS
  95.  INGIN PUNYA GYM DI BENGKULU
  96.  INGIN PUNYA MENDAPATKAN PENGHARGAAN TINGKAT NASIONAL
  97.  INGIN MENJADI ORANG TUA YANG BAIK UNTUK ANAK-ANAK
  98.  NGIN PUNYA ANAK KEMBAR
  99.  INGIN PUNYA PERUSAHAAN SENDIRI
  100. INGIN MENJADI SEPERTI PAHLAWAN YANG SELALU DI KENANG ORANG-ORANG.
  101.  SEMOGA APA-APA YANG AKU INGINKAN TERKABUL DAN MENDAPAT RIDHO DARI YANG MAHA KUASA

KUIS PEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI LAUT
NAMA:  M.IKSAN SAPUTRO
NPM   : E1I013015
PRODI ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BENGKULU

 PETA DAN UNSUR KELENGKAPAN PADA PETA
Ø  PETA.
Peta Adalah gambaran umum (konvensional) permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan tulisan serta simbol sebagai keterangan. Oleh karena merupakan gambaran konvensional, maka peta menggambarkan semua kenampakan yang ada di permukaan bumi, antara lain gunung, danau, sungai, laut, dan jalan. Namun kenampakan-kenampakan tersebut hanya dilukiskan atau digambarkan dengan simbol-simbol tertentu yang sesuai.

Ø  BEBERAPA UNSUR/KOMPONEN KELENGKAPAN PETA ADALAH :
1. Judul Peta
2. Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas : garis lintang, garis bujur dan garis khatulistiwa. Letak Astronomis yaitu letak suatu tempat terhadap garis lintang dan garis bujur.Adapun pengaruh letak astronomis tersebut adalah sebagai berikut :
a)       Letak pada garis lintang mengakibatkan perbedaan zona iklim matahari yang selanjutnya sangat berpengaruh terhadap bentuk penyesuaian hidup.
b)       Letak pada garis bujur/meridian mengakibatkan adanya perbedaan waktu.
Garis lintang adalah garis hayal pada peta atau globe yang menghubungkan titik barat dengan titik timur dalam suatu titik koordinat dan sejajar dengan garis ekuator (khatulistiwa).
Garis ekuator (garis khatulistiwa) adalah garis hayal pada peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua belahan yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
Garis Bujur (Garis Meridian) adalah garis hayal pada peta atau globe yang menghubungkan kedua kutub bumi, yaitu kutub utara dan kutub selatan dalam satu titik koordinat. Garis bujur di bola bumi dibagi menjadi 360o meridian, yang terdiri dari 180 oBT dan 180 oBB. Sedangkan garis lintang jumlahnya ada 180o, yang terdiri dari 90 oLU dan 90 oLS.
Letak Indonesia pada garis 6 oLU – 11 oLS menyebabkan Indonesia termasuk dalam daerah iklim tropika (daerah iklim A) yaitu 23 ½ oLU disebut sebagai Tropic of Cancer dan 23 ½ oLS disebut sebagai Tropic of Capricorn.
Iklim tropis tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Temperaturnya cukup tinggi rata-rata 26 oC – 28 oC.
  • Rata-rata curah hujan 2000 mm/tahun.
  • Akibat suhu udara yang rata-ratanya tinggi maka : terjadi hujan Zenithal(hujan naik ekuator), yaitu udara panas naik membumbung tinggi membentuk awan cumulus dan kemudian menimbulkan hujan lebat.
  • Pelapukan/kehancuran batu-batuan lebih cepat.
  • Adanya aneka ragam vegetasi dan dunia hewan.
  • Timbulnya aneka ragam sikap penduduk untuk menyesuaikan diri degan lingkungannya, misalnya bentuk rumah, bentuk pakaian dan mata pencaharian.
Letak Indonesia pada garis 95 oBT – 141 oBT, menyebabkan Indonesia mempunyai tiga daerah waktu. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1987, maka mulai tanggal 1 Januari 1988 pembagian wilayah waktu Indonesia sebagai berikut :
a)       Waktu Indonesia Barat (WIB).
Mengikuti garis bujur 105 oBT, daerahnya meliputi, Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Mempunyai selisih waktu dengan Greenwich 7 jam lebih awal.
b)       Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Mengikuti garis bujur 120 oBT, daerahnya meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Timor-Timur, dan Sulawesi. Mempunyai selisih waktu dengan Greenwich 8 jam  lebih awal.
c)       Waktu Indonesia Timur (WIT).
Mengikuti garis bujur 135 oBT, daerahnya meliputi Maluku dan Irian Jaya. Mempunyai selisih waktu dengan Greenwich 9 jam lebih awal.
Dilihat dari letak garis meridiannya maka wilayah kepulauan Indonesia mempunyai panjang 46o atau 1/8 x keliling bumi, karena 1o bujur di ekuator = 111 km, maka panjang kepulauan Indonesia ± 5000 km. sedangkan panjang keliling bumi ± 40.000 km. akibat dari panjang garis meridian ini menyebabkan adanya perbedaan waktu antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, dimana perbedaan hal ini berasal dari :
–      Keliling bumi = 360o
–      Bumi dalam satu rotasi penuh = 24 jam
–      Dalam 1 jam bumi menempuh busur = 360o : 24 = 15o
–      Jadi tiap 1o = 60’ : 15 = 4’
Garis tanggal internasional (International Date Line). Garis meridian 180odisebut garis penanggalan. Garis ini dalam praktek berkelok-kelok karena adanya kepualauan atau pulau. Jika kita bergerak dari barat ke timur melalui garis tanggal, hari dihitung 2 kali, sebaliknya dari timur ke barat hari diloncati.
3. Inset
Adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari peta dan untuk menunjukkan lokasi yang penting tetapi kurang jelas dalam peta.
4. Garis tepi peta
5. Skala peta
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya terdapat di permukaan bumi.

ada tiga macam jenis skala, yaitu : Skala Angka atau Skala Numeric yaitu skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak yang sebenarnya di lapangan, yang dinyatakan degan angka pecahan, Skala Garis atau Skala Grafis yaitu skala yang ditunjukkan dengan garis lurus, yang dibagi-bagi dalam bagian yang sama setiap bagian menunjukkan satuan panjang yang sama pula, dan Skala Inci (Verbal Scale) yaitu skala yang menunjukkan jarak inci di peta sesuai dengan sejumlah mil di lapangan. Contoh : 1 inci = 4 mil, artinya 1 inci di dalam peta = 4 mil di lapangan. Contoh negara yang menggunakan sistem ini adalah Amerika.
Berdasarkan skalanya, peta dapat diklasifikasikan menjadi lima macam, yaitu :
·         Peta kadaster, berskala 1 : 100 s/d 1 : 5000
·         Peta skala besar, berskala 1 : 5000 s/d 1 : 250.000
·         Peta skala sedang, berskala 1 : 250.000 s/d 1 : 500.000
·         Peta skala kecil, berskala 1 : 500.000 s/d 1000.000
·         Peta skala geografis, berskala lebih kecil dari 1 : 1000.000

6. Sumber peta
7. Tahun pembuatan peta
8. Mata angin







9. Simbol peta
Simbol peta merupakan tanda-tanda konvensional yang umum digunakan untuk mewakili keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan bentuknya, simbol peta dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Simbol titik melambangkan ketinggian, tanaman, monument (candi). Simbol garis melambangkan sungai, jalan, jalan kereta api, batas wilayah administrasi. Simbol area melambangkan pemukiman, areal pertanian, dan perkebunan.

Simbol garis digunakan untuk memperlihatkan karakter fenomena, terutama yang bersifat kualitatif. Misalnya simbol garis menggambarkan jalan raya, jalan kereta api, sungai, batas administratif, dan sebagainya. Simbol garis juga dapat menggambarkan jumlah/kuantitas suatu fenomena tertentu. Dalam penggambarannya biasanya digunakan Isopleth, yaitu garis-garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan densitas atau nilai distribusi yang sama.contoh Isopleth :
a) Isotherm, garis-garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki temperatur udara yang sama.
b) Isobar, garis-garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara yang sama.
c) Isohyet, garis-garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki curah hujan yang sama.
d) Isohypse, garis-garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki daerah yang sama (tinggi tempat).

Kenampakan Bumi pada peta digambarkan dengan simbol. Berikut ini beberapa jenis simbol pada peta :
10. Warna peta
Warna dalam peta mencirikan keadaan objek tertentu, misalnya warna biru untuk lautan/perairan, hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, cokelat untuk pegunungan yang tinggi, merah untuk bentangan alam hasil budi daya manusia, dan putih untuk pegunungan yang ditutupi oleh salju. Dalam penggunaan warna adakalanya menggunakan warna secara gradual. Artinya, warnanya sama tetapi tua-mudanya berbeda. Warna tersebut menunjukkan adanya perbedaan kedalaman ataupun ketinggian.
11. Legenda
Adalah keterangan dari simbol-simbol peta yang digunakan agar lebih mudah dipahami pembaca.

12. Lettering
Adalah semua tulisan dan angka-angka yang tertera dalam suatu peta.
13. Proyeksi peta.
Adalah cara pemindahan lintang/bujur pada lengkung permukaan bumi ke bidang datar.
Agar peta dapat berfungsi dengan baik, tiga persyaratan pokok berikut harus di penuhi dalam memilih jenis proyeksi :
  • Conform : berarti bentuk-bentuk bidang daerah, pulau, benua yang digambar pada peta harus sesuai dengan bentuk aslinya di alam.
  • Equivalent : berarti daerah-daerah atau bidang-bidang yang digambarkan harus sama luas dengan apa yang terdapat di alam.
  • Equidistant : berarti jarak-jarak yang digambarkan pada peta harus tepat perbandingannya dengan keadaan jarak-jarak sesungguhnya.
Berdasarkan proyeksinya, peta di bedakan atas 4 golongan, yaitu Proyeksi zenithal (azimuthal), proyeksi silinder (cylindris), proyeksi kerucut (conic), dan proyeksi unik (unique).






TUGAS KUIS

m.iksan saputro
E1i013015
ilmu kelautan
universitas bengkulu




GARIS LINTANG, GARIS BUJUR DAN PROYEKSI

1. Pengertian Garis Bujur dan Garis Lintang

      a. garis bujur merupakan  garis maya yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan atau sebaliknya. Garis ini membujur dan membagi bola bumi menjadi 2 bagian, yaitu bagian barat dan timur. Garis tersebut menghubungkan ke-2 kutub dan melewati kota Greenwich, Inggris. Jadi, garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis yang berada di sebelah timurGreenwich disebut Bujur Timur. Jarak kedua garis bujur itu dari Greenwich hingga pada batas 180º.    
 b. garis lintang  merupakan garis khayal vertikal yang digunakan untuk menentukan suatu lokasi di permukaan bumi dan berkedudukan paralel terhadap garis khatulistiwa atau garis lintang 0°. Bagian di sebelah atas (utara) dari garis khatulistiwa disebut garis Lintang Utara (LU) dan di sebelah bawah (selatan) dari garis khatulistiwa disebut garis Lintang Selatan (LS). Pengukurannya dalam derajat, menit dan detik serta ditulis dalam singkatan, misalnya 55o 53’ 10” U.

2. Pengertian dari proyeksi

     Proyeksi merupakan cara pemindahan lintang/ bujur yang terdapat pada lengkung permukaan bumi ke bidang datar yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta.

3. JENIS - JENIS PROYEKSI

    1. Menurut Jenis Bidang Proyeksi
           Proyeksi peta menurut jenis bidang proyeksi dibedakan :

a. Proyeksi Azimutal/ Proyeksi Zenital

          Proyeksi zenital ini bidang proyeksinya berupa bidang datar. Proyeksi zenital ini sesuai digunakan untuk memetakan daerah kutub, namun akan mengalami penyimpangan yang besar jika digunakan untuk menggambarkan daerah yang berada di sekitar khatulistiwa.     Oleh karena itu, proyeksi ini dibedakan menjadi:1) Proyeksi azimuth normal, di mana bidang proyeksinya bersinggungan dengan kutub.2) Proyeksi azimuth transversal, bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.3) Proyeksi azimuth oblique, 4. bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator.
 

penggambaran peta melalui proyeksi azimutal

b. Proyeksi Kerucut    
        Proyeksi kerucut ini bidang proyeksinya berupa kerucut. Proyeksi seperti ini sesuai digunakan untuk menggambarkan daerah yang berada pada lintang tengah seperti pada negara-negara di Eropa.          Secara garis besar, proyeksi ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Proyeksi Kerucut Normal atau Standar Proyeksi ini menggunakan kerucut dengan garis singgung dengan bola Bumi terletak pada suatu  paralel (paralel standar).
2) Proyeksi Kerucut Transversal Pada proyeksi ini sumbu kerucut berada tegak lurus terhadap sumbu Bumi.
3) Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)    
 Pada proyeksi ini sumbu kerucut membentuk garis miring terhadap sumbu Bumi.



 penggambaran peta melalui proyeksi kerucut

c. Proyeksi Silinder
        Proyeksi silinder ini bidang proyeksinya berupa silinder. Proyeksi seperti ini sangat baik untuk memetakan daerah yang berada di daerah khatulistiwa, dan tidak sesuai digunakan untuk memetakan daerah yang berada di sekitar kutub.Adapun Penggunaan proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
1. Dapat menggambarkan daerah yang luas.
2. Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
3. Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
4. Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.



D. Proyeksi pada Kedudukan bidang proyeksi dibedakan :
Proyeksi normal
Proyeksi miring
Proyeksi transversal

 
penggambaran peta melalui proyeksi silinder

2. Menurut modifikasi

Proyeksi Bonne (Equal Area)
           Sifat-sifatnya sama luas. Sudut dan jarak benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu. Baik untuk menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.
Proyeksi Sinusoidal
      pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan daerah khatulistiwa sama luas. jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak antara paralel. baik untuk menggambar daerah - daerah yang kecil dimana saja. juga untuk daerah - daerah yang luas yang letaknya jauh drai khatulistiwa.
Proyeksi Mollweide
             proyeksi ini sama luas untuk berubah di pinggir peta
Proyeksi Mercator
          proyeksi mercator royeksi sillinder normal konfom, dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang sillinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian sillindernya dibuka menjadi bidang datar.
       adapun sifat proyeksi mercatoryaitu sebagai berikut :
hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat dengan kutub.
interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator pembagian vertikal benar menurut skala.

interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari ekuator, interval jarak makin membesar.
proyeksi adalah konfom
kutub - kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi tak terhingga.
Proyeksi Gall
sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada lintang - lintang yang mendekati kutub
Proyeksi Homolografik(Goode)

sifatnya sama luas, merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada proyeksi Molliwade. baik untuk menggambarkan penyebaran.

Menurut Jenis Unsur Yang Bebas (Distorsi)
         Proyeksi peta menurut jenis unsur yang bebas distorsi dibedakan :
  • Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya sudut.
  • Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya panjang jarak
  • Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya luas suatu daerah pada bidang lengkung
Proyeksi Sinusoidal
                 Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak antar paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.

Proyeksi Mercator
               Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar. Sifat-sifat proyeksi Mercatar yaitu:
Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat dengan kutub.
Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator pembagian vertikal benar menurut skala.
Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari ekuator, interval jarak makin membesar.
Proyeksinya adalah konform.Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi tak terhingga.
Proyeksi Mollweide
                    Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di pinggir peta.
Proyeksi Gall
                   Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada lintang-lintang yang mendekati kutub.
Proyeksi Homolografik (Goode)
            Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada proyeksi Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran.