M.IKSAN SAPUTRO
E1I013015
PRODI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TUGAS KUIS 3 PEMETAAN SUMBERDAYA KELAUTAN
I.
PETA TEMATIK
Ø Definisi.
Peta tematik merupakan peta yang hanya
menggambarkan satu tema saja, sering juga disebut dengan peta khusus, yang
merupakan satu jenis dengan peta tematik. Kenampakan objek lain pada
peta ini hanya berfungsi menambah informasi, sehingga memudahkan si pengguna
dalam membaca peta tersebut. Saat ini peta-peta tematik banyak dikembangkan dan
dimanfaatkan untuk kepentingan praktis di berbagai bidang pembangunan. Pada peta tematik, keterangan yang disajikan
dalam gambar memakai pernyataan dan simbol-simbol yang memiliki tema-tema
tertentu atau kumpulan tema-tema yang ada kaitannya antara satu dengan lainnya.
Tema tersebut disajikan dalam bentuk yang berhubungan dengan unsur asli muka
bumi atau unsur-unsur buatan manusia.
Peta tematik dapat
membantu perencanaan suatu daerah, unit administrasi,
manajemen, usaha hutan,
pendidikan, kependudukan, dan lain-lain. Di bawah ini merupakan jenis-jenis peta tematik yang di tawarkan kepada
anda.
Ø
Data Tematik Sumber
Daya Alam Darat.



Ø
Pusat Pemetaan dan
Integrasi Tematik menyediakan layanan Katalog Data Tematik Sumber Daya Alam Darat.
Tema yang tersedia adalah:
Tema yang tersedia adalah:
·
Geomorfologi
·
Liputan Lahan
·
Lahan Basah
·
Kawasan Konservasi
·
Potensi Kawasan
Lindung
·
Ekosistim
·
Lahan Kritis
·
Resiko Bencana
·
Neraca Sumber Daya
Lahan
·
Neraca Sumber Daya
Air
·
Neraca Sumber Daya
Hutan
·
Neraca Sumber Mineral
·
Daerah Aliran Sungai
·
Integrasi Neraca
Ø
Peta tersedia dengan
pilihan skala:
·
Skala 1:2.500.000
·
Skala 1:1.000.000
·
Skala 1:250.000
·
Skala 1:100.000
·
Skala 1:50.000
·
Skala 1:25.000
II.
PETA LAUT
Ø
Definisi Peta Laut
Peta
Laut yaitu lebih menjurus ke hal-hal dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan
oleh Seorang navigator dalam hal menentukan posisi, jarak, haluan serta hal-hal
yang menyangkut keselamatan bernavigasi di laut. Dengan sendirinya dilengkapi
dengan benda bantu navigasi dan peruman - peruman.
Peta laut adalah peta yang dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat dipakai untuk merencanakan suatu pelayaran baik di laut lepas
pantai maupun diperairan umum. Peta laut merupakan salah satu alat bantu
bernavigasi untuk keselamatan pelayaran. Teknologi navigasi termasuk membaca
peta laut merupakan salah satu pengetahuan / kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh para calon jurumudi kapal penangkapan ikan.
Sehubungan dengan definisi dan
pemakaiannya tersebut di atas, maka peta perlu dibedakan sesuai dengan sifat pemakaiannya
:
a. Peta laut ( Nautical Chart )
a. Peta laut ( Nautical Chart )

![]() |
![]() |
b. Peta Penerbangan ( Aeronautical
Chart )
c. Peta Cuaca ( Weather Chart )
d. Peta Bintang ( Star Chart )
Peta Laut merupakan gambaran sebagian permukaan bola
bumi dalam bidang datar yang dipakai untuk suatu pelayaran baik di laut lepas
maupun di peraiaran, seperti ; danau, Sungai, terusan dan lain-lainnya. Dengan
kata lain peta laut merupakan peta yang dapat dipergunakan untuk berlalu lintas
di atas air.
Ø
Pembagian Peta Laut
menurut Skala
- Peta Ikhtisar : Peta yang menggambarkan
daerah yang luas dengan ukuran skala kecil 1: 1.000.000 atau lebih
kecil. Dipergunakan terutama menunjukkan variasi, angin, arus, dan
lain-lain.
- Peta Haluan atau Peta Perantau : Peta
dengan ukuran skala lebih besar yaitu 1 : 1 000 000 sampai
dengan 1 : 600 000. Dipergunakan untuk pelayaran pada jarak yang jauh dari
pantai atau untuk menarik garis haluan.
- Peta Pantai : Peta dengan ukuran skala
makin besar yaitu 1: 600.000 sampai dengan 1 : 100.000. Dipergunakan untuk
pelayaran antara pulau- pulau ataupun pelayaran sepanjang pantai.
- Peta Penjelas : Peta dengan ukuran skala
1 : 50 000 atau lebih besar. Dipergunakan untuk navigasi di
selat-selat atau di air pelayaran sulit/sempit.
- Peta Rencana : Peta dengan ukuran skala
1 : 50.000 atau lebih besar. Namun menggambarkan bandar-bandar,
pelabuhan, tempat berlabuh. Dipergunakan oleh kapal yang akan menyinggahi
atau menuju tempat - tempat tersebut.
·
Semakin besar skala
suatu peta, semakin banyak detail-detail perairan yang ditunjukkan secara
teliti demi keselamatan navigasi.
Ø
Satuan Jarak di Laut
Satuan jarak yang dipergunakan dalam bernavigasi di
laut adalah Mil Laut ( International Nautical Mile ). Panjang keliling
lingkaran katulistiwa bumi adalah 40.070.368 meter, sedangkan panjang lingkaran
derajah bumi sepanjang 40.003.423 meter. Panjang rata-rata keliling lingkaran –
lingkaran besar di bola bumi adalah 40.000.000 meter.
Keliling busur lingkaran besar bola bumi tersebut
adalah 360º atau dalam satuan menit menjadi sebesar 21 600 menit. Ukuran 1 mil
laut sama dengan 1 menit busur lingkaran besar rata-rata sehingga panjang 1 mil
laut adalah 40.000.000 meter dibagi 21.600 = 1.851,851 meter dibulatkan menjadi
1.852 meter.
Ø
Skala Grafik
Untuk mengukur atau menjangka jarak dari suatu tempat
ke tempat lain di peta laut dipergunakan skala grafik peta. Skala grafik
terdapat di garis-garis tepian peta sepanjang derajah yang berada di kiri dan
kanan peta dimana sepanjang garis tersebut tertera nilai-nilai busur suatu
lintang dari daerah yang dipetakan. Skala grafik merupakan skala yang
dipergunakan untuk menyatakan besarnya jarak di peta. Setiap 1 derajat busur
lintang menyatakan jarak 60 mil laut, dan 1 menit busur lintang menyatakan
jarak 1 mil laut.
Mawar Peta
Mawar peta selalu tertera disetiap peta laut ini
merupakan busur lingkaran yang menyatakan arah dengan pernyataan notasi angka.
Mawar peta mempunyai fungsi sebagai petunjuk arah dari suatu tempat ke berbagai
tempat lainnya di areal yang dipetakan. Notasi angka adalah nilai-nilai arah
yang dinyatakan dengan angka-angka busur derajat yang dihitung mulai dari 0º (
Utara ) ke arah kanan searah putaran jarum jam menuju 90º ( Timur ), 180º (
Selatan ), 270º ( Barat ), menuju 359 º dan kembali ke 0º ( Utara = 360º ).
Notasi angka sangat dominan dipakai dalam proses
perhitungan-perhitungan untuk menentukan arah haluan kapal maupun arah
baringan.
Ø
Hal utama yang harus
ada di dalam peta laut ;
1.
Garis batas kedalaman
harus nyata dan merata. Mengenai kedalaman air ini harus diberikan cukup jelas
dan terperinci mengenai dalamnya air yang terkecil sampai pada yang terbesar.
2.
Sifat utama dari
penerangan – penerangan navigasi yang utama, seperti ; suar, kapal suar, dan
lain-lain harus ada. Demikian juga benda-benda darat, garis merkah,
tempat-tempat labuh jangkar serta Tanda-tanda lainnya yang diperlukanharus ada.
3.
Bagian darat tidak
hanya menuujukan sifat serta bentuk garis pantai saja, tetapi harus menyatakan
pula apakah daratan itu landai, rata, berbukut, curam atau bergunung-gunung.
4.
Keterangan yang
bertautan dengan arus – arus tertentu.
5.
Keterangan-keterangan
peta pada umumnya harus ada.
6.
Kerangka- kerangka serta
bahaya-bahaya navigasi yang lainnya.
Judul peta harus menggambarkan daerah yang dipetakan.
Yang terpenting dalam keterangan ini antara lain skala, tahun percetakan, tahun
survey, koreksi besar terakhir dan tahun koreksi kecil terakhir.
Ø
Peta dikatakan baik ,
artinya :
- Pemetaan harus dilakukan secara
modern
- Peruman harus berdekatan dan
merata tanpa ada tempat-tempat yang kosong.
- Garis batas kedalaman perairan
harus ada dan nyata tidak terputus-putus
- Keterangan-keterangan dan
tanda-tanda yang diperlukan seorang navigator harus nyata dan jelas
- Garis pantai harus nyata,
jelas, dan tidak terputus-putus
- Warna peta harus jelas, tiap
peta diberi judul/title yang sesuai dengan daerah yang dipetakan.
- Kertas yang dipakai harus baik
dan ukuran peta normal.
Sumber :
http://galerigis.com/peta-tematik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar